Minggu, 01 Juni 2014

Browse Manual » Wiring » » » » » » » » Mengintip Kiat Jitu Pengusaha Tionghoa Dalam Berbisnis

Mengintip Kiat Jitu Pengusaha Tionghoa Dalam Berbisnis

Jika berbicara mengenai sosok panutan dalam bagaimana memulai serta menjalankan bisnis, maka hampir seluruh orang akan setuju bahwa pengusaha keturunan Tionghoa merupakan salah satu contoh terbaik yang bisa dijadikan seorang role model dalam berbisnis. Apa yang menjadikan para pengusaha ini seolah menguasai dunia dengan bakat bisnis yang seolah sudah jadi ketika mereka lahir?.

Meskipun pada dasarnya bisnis tidak melihat suatu ras jika ingin berjaya, namun beberapa taktik jitu berikut yang cukup melekat pada pengusaha keturunan Tionghoa, bisa kita jadikan bahan pembelajaran untuk mengembangkan suatu usaha.

Peluang Kecil = Peluang Besar

Para pengusaha keturunan Tionghoa pada dasarnya tidak pernah menganggap remeh suatu peluang. Ajaibnya, semakin banyak orang menentang sebuah peluang usaha tertentu dan dengan lantang memberikan label terhadap peluang tersebut dengan poin minus, maka tidak menurut para pengusaha keturunan Tionghoa. Sekecil apapun peluang, jika dipoles dengan baik, maka peluang kecil tersebut tidak menutup kemungkinan bisa berguguran menjadi pundi-pundi keuntungan layaknya bunga yang berjatuhan di musim semi.


Berbisnis Sedari Kecil

Bukan pemandangan yang asing jika melihat anak-anak keturunan Tionghoa membantu orang tua mereka dalam menjalankan bisnisnya. Ada yang membantu pada bagian pembuatan, penjualan sampai pembukuan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa orang Tionghoa anti untuk melihat anak mereka bermalas-malasan begitu saja. Jika pun anak tersebut masuk kategori malas, bukan berarti ia tidak pernah terjun langsung ke dalam bisnis orang tua mereka. Dengan bekal seperti ini, maka tidak mengherankan jika para pebisnis keturunan Tionghoa memiliki mental wirausaha yang sudah terasah.

Malu Bertanya Sesat di Jalan

Ungkapan ‘’malu bertanya sesat di jalan’’ rupanya benar-benar menakuti sebagian besar kaum Tionghoa. Hal ini mereka cegah dengan menggunakan segala cara untuk mengetahui suatu bidang tertentu sebelum memulai suatu bisnis. Jangankan sebelum memulai, layaknya seorang anak kecil yang suka jajan, hingga usahanya sudah berjalan dan mulai menghasilkan, para pengusaha Tionghoa sepertinya tidak pernah kehabisan pertanyaan untuk memuaskan dahaga keingintahuan mereka. Dengan banyak bertanya tentu seorang pebisnis akan menjadi makin mengerti dan lihai akan usahanya.

Catatan Keuangan itu Kitab Suci

Layaknya sebuah kitab suci yang sangat penting sebagai pedoman hidup umat beragama, maka bagi para pebisnis, khususnya keturunan Tionghoa, catatan keuangan merupakan sebuah pedoman yang tidak bisa begitu saja dikesampingkan. Jangan heran jika seorang pengusaha keturunan Tionghoa bukan datang dari jurusan matematika atau akuntansi, urusan keuangan perihal dagangan, sudah pasti mereka lahap habis seperti seorang profesor.

 Persaingan adalah Olahraga

Umumnya seorang pebisnis akan terusik ketika seseorang datang dengan produk baru dan memasarkan produknya di sekitar lingkungan tempat mereka berjualan. Tentu hal yang paling dicemaskan disini adalah penurunan keuntungan yang bisa di raup. Tidak sedikit berangkat dari alasan ini, seorang pebisnis bisa berlaku picik dengan menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan pesaingnya tersebut.

Sementara bagi pengusaha keturunan Tionghoa, sebuah persaingan dianggap seperti olahraga. Dimana dengan persaingan, maka mereka bisa menciptakan produk yang lebih baik, dan tentu lagi-lagi belajar. Sifat seperti ini harus dijunjung tinggi oleh seorang pebisnis, yaitu sportivitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar